NAMA :
FEBRIANA ARUMSARI
NIM :
150210103031
KELAS :
A
REVIEW JURNAL
PERKEMBANGAN METAMORPHOSIS LALAT BUAH
(Drosophilla melanogaster) PADA MEDIA
BIAKAN ALAMI SEBAGAI REFERENSI PEMBELAJARAN PADA MATAKULIAH PERKEMBANGAN HEWAN
I.
PENDAHULUAN
Lalat
buah merupakan hewan yang mengalami metamorphosis sempurna. Menurur Broto
Rahajo tahun 2005, keberadaan spesies lalat buah lebih kurang 4500 spesies, hal
ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang kecil, cepat berkembang biak, siklus
hidupnya yang singkat, mudah dipelihara, dan makanannya yang mudah
didapat. lalat buah ini memiliki
ciri-ciri yaitu tubuh bewarna kuning atau coklat, dan memiliki mata yang
bewarna merah. Lalat buah merupakan hewan yang habitatnya kosmopolitan, artinya
bisa hidup dimana saja sesuai dengan habitatnya. Menyukai bunga, dan buah yang
matang. Lalat buah dewasa umumnya ditemui hidup bergerombolan pada buah-buahan
yang masak yang mengandung air, sedangkan larvanya tumbuh dan berkembang pada
buah yang membusuk. Oleh karena itu penelitian ini ingin mengetahui pengaruh
media biakan alami terhadap metamorphosis lalat buah (Drosophilla
melanogaster).
II.
METODOLOGI
PENELITIAN
Pada
jurnal penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi (Unit Mikrobiolagi)
Prodi Pendidikan Biologi IAIN Ar-Raniry dan pengambilan sampel media biakan
lalat buah (Drosophilla melanogaster)
dilakukan di pasar buah Lamnyong. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu Lama waktu (hari), suhu dan kelembaban dan juga analisis kandungan
nutrisi buah nanas dan papaya.
Persiapan
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Peneliti menggunakan
perangkap buh nanas (Ananas comunis) dan
papaya (Carica papaya) yang sudah
masak. Lalat buah yang terperangkap kemudian dimasukan ke dalam kandang yang masing-masing dimasukan tiga
pasang lalat buah (jantan dan betina). Hasil dapat dilihat pada Gambar 1.
Pengamatan
Metamorphosis Lalat Buah
Pengamatan
pada penelitian ini dilakukan mulai dari hari peletakkan telur hingga sampai
menjadi lalat buah dewasa (Imago). Peneliti melakukan pengamatan setiap 3 kali
sehari yaitu pada pukul 09.00 WIB pagi, 14.00 WIB siang, dan 18.00 WIB sore dan
mencatat lama waktu yang dibutuhkan sampai menjadi imago.
III.
HASIL
Pada
hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ketersediaan sumber makanan dan
kandungan nutrisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan populasi serangga.
Waktu yang diperlukan dari larva menjadi imago dapat dilihat hasil pengamatan
di Laboratorium pada Tabel 2. Peneliti menyatakan bahwa tidak semua lalat buah
mengalami perkembangan secara sempurna. Pada media nanas perkembangbiakan lebih
lama dibandingkan pada papaya. Menurut peneliti, perbedaan ini dipengaruhi
banyak faktor seperti nutrisi, selain itu juga media terdapat jamur sehingga
mempengaruhi penetasan telur.
Tahap
perkembangan lalat buah pada penelitian ini morfologi lalat buah fase telur dapat
dilihat pada gambar 2. Fase larva, ukuran larva instar 1 yaitu 1 mm, larva yang
baru menetas dapat dilihat pada gambar 3. Larva instar 1 secara periodic
berganti kulit (moulting), pada fase
ini ditandai bertambahnya tubuh larva. Setelah hari ke-3 pada media papaya,
larva mulai aktif dan ukuran tubuh kurang lebih 2.5 mm inilah yang disebut
larva instar 2. Sedangkan pada dua kendang lain masih pada larva instar 1. Pada
ke-2 media nanas sudah emasuki larva instar 1. Fase ke-4 ukuran larva sekitar 3
mm dan segmen-segmen pada tubuh mulai terlihat dan mulut tampak hitam,
perubahan ini disebut larva instar 3. Akhir larva instar 3 ditandai dengan
pergerakan semakin lambat dan tubuh memendek itu berarti larva memasuki fase
prepupa.
Pengamatan
hari berikutnya pada penelitian ini, larva instar II pada kedua kandang sampel
media biakan papaya serta pada kedua kandang sampel media biakan nanas berubah
menjadi larva instar III dan kemudian akhirnya berubah menjadi fase prepupa. Larva
instar II ukuran tubuh lebih pendek dari pada larva instar III dan segmen tubuh
pada larva instar III lebih jelas terlihat dari pada larva instar II.
Fase
prepupa, pada fase ini tubuhnya mulai berubah, ukuran tubuh terlihat memendek
dan berwarna putih. Menurut peneliti fase ini secara morfologi tidak nampak
lagi adanya pergerakan (diam), sedangkan secara fisiologinya larva terus
terjadi perkembangan.
Fase
pupa, Berdasarkan hasil penelitian ini, pupa lalat buah Pada secara morfologi
sudah terlihat bagian mata, sayap, dan bagian abdomen, walaupun belum begitu
jelas.
Fase
imago, berdasarkan penelitian, hari ke-7 pada kandang sampel media biakan
papaya menunjukan fase eklosi (imago keluar dari pupa). Pada fase eklosi lalat
buah terlihat menyerupai bentuk lalat buah dewasa tetapi ukurannya lebih kecil
dengan sayap belum terbentang. Pada hari ke-8 berdasarkan penelitian ini, imago
lalat buah sesaat sesudah keluar dari pupa belum bisa terbang, menurut peneliti
imago lalat buah membutuhkan waktu ±15 menit untuk menyeimbangkan diri.
Pemanfaatan
Hasil Penelitian Sebagai Penunjang Praktikum Perkembangan Hewan
Menurut tim editing Buku
Saku Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN ArRaniry di Banda
Aceh 2011, bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa
sebagai media pembelajaran pada matakuliah Perkembangan Hewan yang ditampilkan
dalam bentuk buku saku dan dilengkapi dengan modul praktikum. Buku saku yang ditulis
memuat beberapa hal sesuai dengan ketentuan.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian ini, bahwa metamorphosis lalat buah dengan menggunakan media biakan
alami buah nanas dan papaya berkisar antara 7-8 hari; 2) Metamorphosis lalat
buah dengan media biakan alami papaya berbeda dengan media biakan nanas,
perbedaannya terletak pada fase penetasan telur, dimana pada papaya membutuhkan
waktu selama 1 hari, sedangkan pada nanas 2 hari; 3) Kandungan nutrisi pada
buah nanas berbeda dengan buah papaya. Pada buah nanas kadar abu dan lemak lebih tinggi, sedangkan
pada buah papaya kadar air yang lebih tinggi. Hasil metamorphosis ini dapat
dijadikan refrensi pembelajaran.
Jurnal
Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 1, Ed. April 2013, Hal. 1-66
SEMOGA BERMANFAAT :)
0 comments:
Post a Comment