LAPORAN
BIOLOGI DASAR
“MEMPELAJARI
JARINGAN PADA HEWAN”
DISUSUN OLEH:
NAMA :
FEBRIANA ARUMSARI
NIM :
150210103031
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
JEMBER
2015
I.
JUDUL
MEMPELAJARI
JARINGAN PADA HEWAN
II.
TUJUAN
Setelah
selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan-jaringan
penyusun pada hewan.
III.
DASAR TEORI
A.
Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang
sejenis untuk membentuk fungsi tertentu. Jaringan pada hewan dibedakan atas
jaringan epitel, konektif, otot, dan saraf. (Rachmadiarti.2007:196).
1.
Jaringan epitel
Epithelium secara anatomi merupakan, sebuah lapisan yang
terdiri atas sel-sel yang dapat membantu melindungi, menutupi seluruh
permukaan, seperti sisi luar dari suatu organ atau membatasi lapisan tubuh dari
rongga didalam tubuh. (Rachmadiarti. 2007:196). Struktur pada jaringan epitel yaitu sel terkemas dengan
membran basal, kuboid, kolumner, skuomosa, sederhana atau bertingkat. Jaringan
epitel memiliki fungsi umum yaitu, sebagai perlindungan, absorbsi, sekresi, dan
membungkus pemukaan tubuh. Contoh,
membran mukosa, kelenjar. (Anggraini. 2003: 69).
Bentuk sel individu dapat
berbentuk pipih (squomaso), kubus (epitel kuboidal), dan kolumnar (epitel
kolumnar). (Rachmadiarti. 2007: 197).
Berdasarkan bentuk dan
susunannya jaringan epitel terdiri atas:
-
Epitel pipih selapis
(epitel squamosa biasa). Epitel ini terdiri atas sel-sel yang sangat gepeng dan
tipis yang tepinya tidak teratur, saling berhimpitan membentuk suatu lembaran
yang sempurna. (Tambajong,1995:9)
-
Epitel kubus selapis. Epitel
ini disebut demikian karena pada potongan tegak lurus terhadap permukaan,
setiap sel tampak seperti kotak atau kubus. (Tambajong,1995:9).
-
Epitel kolumner
(memanjang). Bentuk epitel ini kolumner (memanjang) dengan inti lonjong tegak
dalam sel di bagian basal.
2. Jaringan
ikat (konektif)
Jaringan konektif mampu menyokong dan merupakan bagian
yang dapat menunjang tubuh secara bersama, terdiri dari fibrosa dan jarigan
elastik, jaringan adiposa atau lemak, tulang rawan, dan tulang keras. (Rachmadiarti.2007:197).
Jaringan ini memiliki
struktur sedikit sel, menyekresi matriks ekstrasel dengan serat. Jaringan ini
berfungsi menghubungkan dan menujang jaringan lain. (Anggraini. 2003: 69).
Tipe jaringan ikat
sejati, subdivisi utama dalam penggolongan jaringan ikat ditentukan banyaknya
serat. Jaringan serat yang ditandai susunan seratnya yang jarnag-jarang
dikatakan sebagai jaringan ikat longgar. Pada jaringa ikat padat terdapat banyak serat yang berhimpitan.
(Tambajong. 1995: 21).
Tulang rawan merupakan
jaringan ikat penahan berat yang relatif padat, tetapi tidak sekuat tulang.
(Kalangi.2014:17).
Darah merupakan bentuk
jaringan ikat khusus, terdiri atas elemen berbentuk yaitu sel-sel darah, dan
trombosit dan suatu substansi intersel cair, yaitu plasma darah. (Tambajong,1995:37)
3. Jaringan
otot
Jaringan otot membantu saat kontraksi dan relaksasi. Terdiri
atas jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. (Rachmadiarti. 2007:
198).
Struktur jaringan otot,
sel panjang dengan mikrofilamen akti dan miosin. Fungsi jaringan ini sebagai
perlindungan, absorbsi, sekresi, dan membungkus permukaan tubuh. Contoh membran
mukosa, jaringan. (Anggraini.2003:69).
Jaringan otot terdiri
dari otot bergaris (otot lurik) yang sifatnya bekerja dibawah kemauan kita,
tersusun dari sel-sel otot bergaris, umumnya melekat pada skelet (tulang). Otot
polos (Smooth Muscle) sifatnya bekerja diluar kemauan kita, otot ini dapat
didalam organ-organ yang berbentuk saluran (usus, pembuluh darah, organ vicena,
dan lain-lain), bentuknya polos dan jauh lebih halus dan kecil dibanding dengan
otot bergaris. Otot jantung (Cardiac Muscle), sifat kerjanya diluar kemauan
kita (Alkatiri,1996:62).
4. Jaringan
saraf (komunikasi)
Pada dasarnya, sistem saraf menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah
rangsangan-rangsangan demikian menjadi impuls saraf dan meneruskan impuls ini
kesuatu daerah penerimaan dan korelasi yang terorganisasi baik, dan disini impuls-impuls
ditafsirkan, dan seterusnya disusun ke organ-organ efekto untuk memberikan
jawaban (respon) yang tepat. (Tambajong.1995:56). Sel yang mengkhususkan diri
untuk penerimaan dan transmisi rangsangan disebut neuron. Satu neuron terdiri
atas badan sel yang membesar secara khas dan mempunyai nukleus dan dua penjuluran
sitoplasma atau lebih serabut saraf. (Rachmadiarti.2007:201).
Jaringan saraf terdiri
atas neuron (sel-sel saraf), beberapa diantaranya dapat mencapai semeter
panjangnya. Impuls saraf bergerak dari badan sel neuron melalui akson-nya dan
menuju badan sel neuron melalui salah satu dendrit-nya (Fried, 1999:42).
IV.
METODE PERCOBAAN
1. Alat
dan bahan
a. Alat
Mikroskop
b. Bahan
Berupa preparat awetan
jaringan epitelium, ikat, otot, dan saraf
2.
Menggambar
danmemeri keterangan pada bagian-bagian dari preparat yang dilihat
|
Memperhatikan
struktur atau bentu selnya
|
Meminta
petunjuk pada pembimbing
|
V.
HASIL PENGAMATAN
a. Jaringan
epitelium
Pipih
berlapis 10x10
|
Keterangan:
Membran basalis
lumen
|
Epitel
kolumner pada usus halus 10x10
|
Keterangan:
Inti sel
Lumen
Sitoplasma
Membran basalis
|
Epitel
kubus pada ginjal 10x10
|
Keteragan:
Inti sel
sitoplasma
Membran basalis
Lumen
|
b. Jaringan
ikat
Jaringan
rawan hyalin 10x10
|
Keterangan:
kondroblast
kondrosit
|
Jaringan
ikat padat teratur 10x10
|
Keterangan:
fibroblas
serabut elastin
serabut kolagen
|
Jaringan
tulang kompak 10x10
|
Keterangan:
Sistem harvest
kanalikuli
ostiosit
|
c. Jaringan
otot
Otot
polos 4x10
|
Keterangan:
Membran
sitoplasma
inti sel
|
Rangka
pada esofagus 40x10
|
Keterangan:
sitoplasma
inti sel
membran sel
|
Jaringan
otot jantung 4x10
|
Keterangan:
inti
membran
sitoplasma
|
d. Jaringan
saraf
Otak
|
Keteragan:
Inti sel
Zat putih
Membran sel
Ujung saraf
|
VI.
PEMBAHASAN
Jaringan merupakan
kumpulan sel-sel yang sejenis untuk membentuk fungsi tertentu. Jaringan pada
hewan dibedakan atas jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf.
Jaringan epitel, jaringan epitel mempunyai susunan sel rapat
sehingga tidak ada ruang antar sel. Ciri-ciri dari jaringan epitel yaitu
sel-selnya tersusun rapat, tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung
ujung saraf. Macam-macam dari jaringan epitelium berdasarkan bentuk dan
susunannya yaitu, epitelium pipih selapis yang terdiri atas satu lapis sel yang
berbentuk pipih, contoh: epitelium pembuluh darah, epitelium pembuluh limfa,
dan dinding alveolus paru-paru. Epitelium pipih berlapis terdiri atas banyak
lapis sel yang berbentuk pipih, contoh:
epidermis kulit telapak kaki, epitelium yang melapisi rongga mulut, esofagus
dan rongga hidung. Epitelium kubus selapis terdiri dari selapis sel yang
berbentuk kubus. Epitelium kubus selapis ini terdapat pada saluran kelenjar
ludah, kelenjar keringan, dan saluran padat ginjal. Epitelium kubus berlapis
terdiri atas banyak lapis sel berbentuk kubus, ada yang bersilia dan ada yang
tidak, contoh: epitelium pada kelenjar keringat dan kelenjar ludah. Epitelium
silindris selapis terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris dan terdapat
pada oviduk dan uterus. Epitelium silindris berlapis banyak terdiri atas banyak
lapis sel berbentuk silindris dan biasanya terdapat pada saluran sperma.
Epitelium silindris berlapis semu terdiri atas satu lapis sel silindris dengan
ketinggian sel yang tidak sama. Epiteluium transisional merupakan jaringan
epitel berlapis yang bentuk sel-selnya dapat berubah-ubah. Epitelium kelenjar
adalah epitelium yang terdapat pada kelenjar, contoh: pada kelejar tiroid.
Jaringan ikat, jaringan ikat berfungsi memperkuat tubuh,
mengisi tubuh, atau menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.
Jaringan ini mampu menyokong dan merupakan bagian yang dapat menunjang tubuh
secara bersama, terdiri dari fibrosa dan jaringan elastik, jaringan adiposa
atau lemak, tulang rawan, dan tulang keras. Ciri-ciri dari jaringan ikat yaitu letak sel-selnya berjauhan,
memiliki komponen interseluler yang disebut matrik. Ada berbagai jenis sel yang
tertanam dalam matrik yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak dan sel
darah putih. Berdasarkan strukturnya jaringan ikat dibedakan menjadi, jaringan
ikat longgar yang memiliki banyak substansi dasar. Yang memiliki ciri utama
yaitu susunan serat-seratnya longgar. Fungsi dari jaringan ikat longgar adalah
memberi bentuk organ dalam, menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen
dari seluruh jaringan lain. Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan
serat-seratnya yang padat, jaringan ini hanya memiliki sedikit bahan dasar dan
sedikit sel jaringan ikat. Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak yang
umumnya mempunyai sebuah rongga besar yang berisi tetes-tetes lemak. Jaringan
ikat lemak berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan suhu dan mekanik serta
sebagai penimbun cadangan lemak. Jaringan ikat rawan merupakan hasil spesialisasi
dari jaringan ikat berserat dengan matrik elastis dan mengandung mineral. Sel
tulang rawan disebut kondrosit. Jaringan tulang terdiri atas sel pembentuk
tulang, sel tulang dewasa, dan sel perombak tulang. Jaringan darah tersusun atas bagian yang berupa
cairan (plasma darah) dan sel darah. Jaringan darah terdiri
atas elemen yang berbentuk yaitu sel-sel darah, trombosit dan suatu substansi
intersel cair, yaitu plasma darah.
Jaringan otot, jaringan
ini memiliki fungsi terutama untuk pergerakan, karena sel-selnya dapat
berkontraksi. Kemampuan kontraksi ini adalah karakteristik sel panjang yang
dapat di rangsang, yang menyusun jaringan otot. Kontraksi adalah satu-satunya
kerja otot. Ada tiga jenis jaringan otot yang berbeda struktur dan fungsi,
yaitu otot rangka, otot jantung, otot polos. Otot rangka pada umumnya bekerja
dibawah kesadaran kita. Tersusun dari sel-sel otot
bergaris, umumnya melekat pada skelet (tulang). Otot rangka disebut juga otot
lurik, karena tampilan bergaris-garis dibawah mikroskop cahaya. Otot jantung,
pada dasarnya juga bergaris-garis, tetapi tidak seperti otot rangka, sel-selnya
bercabang. Otot ini bekerja diluar kemauan kita, sel otot jantung tidak
memerlukan perangsangan oleh saraf, tetapi dpat membangkitkan sendiri potensial
aksinya. Otot polos pada umumnya beertanggung jawab untuk gerakan diluar
kemauan kita. Otot ini dapat ditemuakan didinding saluran pencernaan , kandung
kemih, arteri, dan organ dalam lainnya. Selnya mempunyai bentuk gelendong.
Jaringan saraf terdiri atas dua sel, yaitu neuron (sel saraf),
neuroglia (penunjang neuron). Neuron adalah sel yang berfungsi sebagai pembawa
dan pengirim sinyal. Sedangkan neuroglia merupakan sel yang menunjang kerja
neuron. Neuron terdiri atas beberapa bagian, antara lain:
Dendrit adalah penjuluran
bercabang-cabang dari badan sel yang berfungsi untuk menerima sinyal untuk
diteruskan ke badan sel saraf. Badan sel merupakan bagian utama neuron yang melindungi
inti. Akson adalah penjuluran memanjang dari badan sel yang berfungsi untuk
meneruskan sinyal-sinyal dari badan sel
ke neuron yang lain atau efektor. Neuroglia berfungsi menyokong, merawat
dan melindungi neuron. Macamnya ada dua diantaranya adalah sel Schwan yaitu
yang membungkus akson pada sistem saraf pusat tepi, dan sel oligodendrosit yang
juga membungkus akson, tetapi pada sistem saraf pusat. Kedua sel tersebut
menghasilkan selubung myelin. Meylin berfungsi seperti selubung isolator pada
akson. Myelin tidak membungkus seluruh akson. Nodus Ranvier merupakan bagian akson yang terbuka.
Sel saraf dibagi menjadi
3 kelompok yaitu, sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf
penghubung.
Sel saraf motorik, sel saraf ini
bertugas menghantarkan rangsagan dari pusat susunan saraf kebagian efektor,
dimana bagian efektor ini berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian otot
menerima rangsangan maka selanjutnya akan melakukan respon terhadap tubuh.
Sel saraf sensorik, bertugas
menghantarkan rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) ke pusat
susunan saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Sel saraf penghubung, bertugas
menghubungkan antara saraf sensorok dan motorik. Hubungan antara saraf melalui
titik temu antara ujung akson neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain,
yang disebut dengan sinap. Adapun mekanisme jalannya saraf, yaitu
Saraf pada gerak sadar, terjadi
karena proses yang disadari. Impuls pada gerak ini, yaitu dari reseptor, ke
saraf sensori, di bawa ke otak.
Skema:
Rangsang
– reseptor – neuron sensorik – otak – neuron motorik -efektor.
Saraf
pada gerak tak sadar, yaitu gerak yang terjadi tanpa dipengaruhu kehendak .
gerak reflek berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan. Skema gerak reflek:
Rangsang
– reseptor – neuron sensorik – reseptor – konektor (otak/sumsum tulang
belakang) – neuron motorik – efektor.
Dari pengamatan yang kami lakukan pada jaringan epitel pipih
berlapis , dengan menggunakan perbesaran 100x, jaringan epitel ini dapat
terlihat mempunyai membran basalist dan lumen. Dalam pengamatan ini, juga
terlihat susunannya yang tidak tetap atau berubah-ubah dan juga susunannya
sangat rapat, sehingga tidak memungkinkan ruang antar sel.membran basalist
yaitu membran yang berada didasar sebuah sel. Mebran basalis berfungsi sebagai
tempat melekatnya sel. Lumen yaitu ruang
atau rongga yang berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang
diperlukan oleh sel itu sendiri .
pengamatan selanjutnya
kami mengamati preparat awetan jaringan epitel kolumner pada usus. Dengan
menggunakan perbesaran 100x jaringa
epitel ini dapat terlihat mempunyai membran basalist, inti sel, sitoplasma, dan
lumen. Inti sel ini berfungi mengatur segala aktifitas sel, dan pada tubuh kita
biasanya berfungsi untuk sintesis protein. Sitoplasma, yaitu
cairan sel yang berfungsi tempat pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam
amino, protein dan nukelotida
Pengamatan selanjutnya,
dengan menggunakan preparat awetan jaringan epitel kubus pada ginjal, dengan menggunakan
perbesaran 100x jaringan epitel dapat terlihat jelas yang mempunyai sitoplasma,
inti sel, dan membran basalist.
Selanjutnya, kami melakukan
pengamatan pada jaringan ikat. Pada pengamatan jaringan ikat ini kami mengamati
jaringan rawan hyalin, dengan menggunakan perbesaran 100x jaringan ini dapat
terlihat bagian-bagian jaringannya seperti kondroblast dan kondrosit. Kondrosit
yaitu berbentuk bundar dengan sebuah nukleus. Selain itu juga terdapat
kondroblas yang merupakan bakal sel kartilago.
Pengamatan selanjutnya, kami
menggunakan preparat awetan jaringan ikat teratur, dengan menggunakan
perbesaran 100x kami dapat melihat bagian-bagian yang terdapat pada jaringan
ini, kami dapat melihat tibroblas, serabut elastin, dan serabut kolagen. seperti
fibroblas, yaitu sel yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan
protein. Selain itu juga terdapat serabut elastin yang memiliki sifat yang
sangat elastis, bentuknya panjang. Selain itu juga terdapat serat kolagen.
Serat ini bersifat tidak elastis,sangat kuat dan mudah robek,serat ini
berfungsi untuk mengubungkan otot dan tulang.
Pengamatan selanjutnya, kami
mengamati jaringan ikat dengan menggunakan preparat awetan jaringan tulang
kompak. Pada pengamatan ini dengan perbesaran 100x, tampak
sistem harves, yaitu merupakan kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang
mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem. Pada
sistem harves ini tampak ostiosit yaitu komponen sel utama dalam jaringan
tulang. Osteosit berfungsi untuk mempertahankan massa tulang, dan juga untuk
bertindak sebagai pusat komando dari tulang ketika keadaan stres Selain itu
juga terdapat kanalikuli yaitu saluran kecil yang menghubungkan lakuna dan
mempunyai fungsi sebagai saluran yang dilalui nutrisi ke osteosit.
Selanjutnya, kami melakukan
pengamatan jaringan otot. Dalam
pengamatan ini kami menggunakan preparat awetan otot polos. Dengan menggunakan
perbesaran 40x kami dapat meliahat bentuk dan struktur otot polos. Otot polos
berbenuk gelendong-gelendong. Struktur otot polos pada pengamatan ini terlihat
membran sel, inti sel, dan sitoplasma. Inti sel yang berfungsi sebagai
sintesis protein, membran sel yang berfungsi sebagai pelindung sel, dan juga
sitoplasma yaitu cairan sel.
Pengamatan selanjutnya, kami
menggunakan preparat awetan otot rangka pada esofagus. Dengan menggunakan perbesaran 400x dapat
terlihat bentuk dan strukturnya. Dari pengamatan kami, terlihat bentuk dari
otot rangka ini yaitu bergaris-garis. Adapun strutur yang terlihat yaitu membran
sel, inti sel, dan sitoplasma. inti sel yang berfungsi sebagai
pusat pengendali seluruh kegiatan sel dan untuk sintesis protein. Selain itu
juga terdapat membran sel yang berfungsi sebagai pelindung sel, sebagai
reseptor dan juga sebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan luar
sel. Dan juga terdapat sitoplasma yaitu merupakan cairan sel yang berfungsi
sebagai tempat pembentukan energi, sintes asam lemak, asam amino, protein, dan
nukelotida.
Pada pengamatan selanjutnya, kami
mengamati preparat awetan jaringan otot jantung. Dengan menggunakan perbesaran
40x kami dapat melihat bentuk dan struktur pada jaringan otot jantung. Bentuk
jaringang ini hampir sama dengan otot rangka, yaitu bergaris-garis. Tetapi
untuk otot jantung ini strukturnya bercabang
adapun struktur yang kami lihat yaitu terdapat inti, membran, dan sitoplasma. Inti sel
yang berfungsi untuk mensintesis protein, sitoplasma yaitu cairan sel, dan juga
terdapat membaran sel yang berfungsi sebagai pelindung sel.
Pada pengamatan terakhir, kami
mengamati jaringan saraf preparat awetannya kami menggunakan jaringan saraf
otak. Dengan perbesaran 100x, kami dapat melihat bagian-bagian jarigan ini,
kami melihat terdapat inti sel, ujung saraf, zat putih, dan membran sel. Inti
sel yang berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh kegiatan sel, membran sel
yang berfungsi sebagai pelindung sel dan juga terdapat zat putih dan juga ujung
sel.
VII.
PENUTUP
Kesimpulan:
Jaringan yaitu sekumpulan dari beberapa sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan pada hewan
dibedakan atas jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.
Didalam jaringan epitel,
sel-selnya tersusun rapat karena fungsinya sebagai pelindung sehingga tidak ada
ruang antar sel.
Pada jaringan ikat, dibagi menjadi dua, yaitu
jaringan ikat padat fungsinya lebih kearah mempertahankan bentuk. Sedangkan
jaringan ikat longgar fungsinya yaitu mengikat bagian-bagian tubuh agar bersatu
dan sekaligus memungkinkan gerakan diantara mereka. Pada jaringan otot, jaringan
ini memiliki fungsi terutama untuk pergerakan, karena sel-selnya dapat
berkontraksi.
Saran:
-
Diharapkan para praktikan
lebih teliti dalam melakukan penelitian.
-
Dalam proses pengamatan
objek dengan menggunakan mikroskop pengaturan fokus sebaiknya dilakukan dengan
pelan-pelan.
- Diharapkan
para praktikan, setelah melakukan praktikum dapat memahami tujuan dari
praktikum.
- Membuat
laporan laboratorium ini sebagai sarana untuk mendorong praktikan untuk
berpikir aktif dan kreatif dalam kegiatan praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggraini
Dewi. 2003. Intisari Biologi.
Jakarta: Hipokrates
Fried, George H @ Hademenos, George J. 1999. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Kalangi
Sony J.R.2014. TINJAUAN HISTOLOGIK TULANG
RAWAN. Jurnal Biomedik. 6:S17-26. Manado.
RAWAN. Jurnal Biomedik. 6:S17-26. Manado.
Rachmadiarti
Fida. 2007. Biologi Umum. Surabaya: University
press.
Tambajong
Jan. 1995. Sinopsis Histologi.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
SEMOGA BERMANFAAT :)
Lampiran:
Jaringan
ikat padat teratur
|
Jaringan
rawan hyalin
|
Epitelium
kubus pada gijal
|
Epitel
kolumner pada usus halus
|
Epitelium
pipih berlapis
|
Jaringan
tulang kompak
|
Jaringan
otot jantung
|
Jaringan
otot rangka pada esofagus
|
Jaringan
otot polos
|
Jaringan
saraf otak
|
z
0 comments:
Post a Comment