NAMA
: FEBRIANA ARUMSARI
NIM : 150210103031
KELAS : A
REVIEW
JURNAL
ISOLASI
DNA METAGENOMIK DARI TANAH HUTAN
MANGROVE PANTAI SUWUNG BALI
I.
PENDAHULUAN
Pentingnya
enzim selulolitik dalam mendegradasi limbah organik menjadi produk yang lebih
bermanfaat, seperti bahan bakar. Berkaitan dengan berlimpahnya selulosa dalam
tanah hutan mangrove, kemungkinan besar akan terdapat aktivitas selulase yang
mendegradasi biomassa dalam tanah hutan mangrove. Isolasi DNA total dari tanah
hutan mangrove dilakukan sebagai pendekatan metagenomik dalam menggali potensi
selulase dalam tanah hutan mangrove pantai Suwung Bali. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif-eksploratif yang mana bagian dari
penelitian lain yang memiliki tujuan untuk menemukan gen-gen pengkode enzim
baru, khususnya selulase.
II.
METODOLOGI
PENELITIAN:
Pada
jurnal yang berjudul Isolasi DNA Metagenomik Dari Tanah Hutan Mangrove Pantai Suwung Bali melakukan
penelitian dengan menggunakana bahan berupa sampel tanah hutan mangrove,
Tris-Cl, Na2EDTA.2H2O, Sodium Dodecyl Sulphate, fenol, kloroform, isoamil
alkohol, isopropanol, natrium asetat,
etanol 95%, agarosa, etidium bromida, basa Tris, asam asetat glasial,
dan loading buffer. Adapun peralatan yang digunakan antara lain,
botol polietilen steril, neraca analitik, botol semprot, hot plate, stirer
magnetik, termometer, labu ukur, gelas beaker, ball filler, pipet volume, mikro
pipet, tip mikro, , tabung mikro 1,5 mL, High Speed Refrigeratored Micro
Centrifuge TOMY MX-301, UV Transiluminator Bioinstrument, spektrofotometer
UVmini-1240 single beam merk Shimadzu, dan seperangkat alat elektroforesis
horizontal (Mupid 2Plus).
Penelitian
ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel tanah hutan mangrove diambil di
tiga lokasi berbeda, yaitu di lokasi A (8o43’38.20”LS), B (8o43’46,18”LS), dan
C (8o43’37,38”LS). Masing-masing lokasi diukur terlebih dahulu pH tanah dan
suhunya. Sampel diambil pada kedalaman 0-10 cm dan disimpan dalam botol plastik
steril. Isolasi DNA Total Metagenomik
terdapat 2 tahap antara lain, tahapan preparasi
dan tahapan ekstraksi DNA. Tahapan
preparasi penelitian ini diambil dari
metode preparasi sampel Marco pada tahun 2010. Sedangkan pada tahapan ekstraksi
DNA diambil dari metode Amorim et al pada
tahun 2008.
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN:
Pengambilan
sampel dilakukan pada tanggal 10 April 2012, pukul 11.00 - 12.00 WITA dengan
kondisi air laut pasang pada ketiga lokasi sampling dan cuaca cerah. Dari hasil
pengamatan saat pengambilan sampel tanah diperoleh data pH tanah A dan B adalah
7, sedangkan pH tanah C adalah 6. Suhu tanah di titik A adalah 30oC,
sedangkan untuk titik B dan C adalah 29 oC.
Pada
penelitian Isolasi DNA metagenomik diawali dengan tahapan preparasi. Pada
tahapan ini terjadi pelepasan sel-sel dari matriks tanah, diperoleh endapan
coklat yang dianggap sebagai pelet sel. Massa pelet sel dari sampel tanah A, B
dan C secara berturut-turut adalah 0,1083 g; 0,2122 g; dan 0,1167 g. Sedangkan
tahap Ekstraksi DNA metagenomik dilakukan dengan melisiskan sel secara mekanik
menggunakan vorteks dan secara kimiawi dengan penambahan sodium dodesil sulfat
(SDS). Pemecahan sel secara mekanik memanfaatkan tumbukan glass beads dengan
membran sel ketika divorteks, dilakukan juga pemecahan sel dengan SDS untuk membebaskan
DNA dari lemak yang ada pada membran sel. Dari hasil penelitian diperoleh hasil
isolasi DNA, berupa endapan berwarna coklat. Tingginya kadar asam humat yang
terkandung pada endapan asam nukleat yang berhasil diisolasi. DNA diresuspensi
dengan buffer TE 10/0,1 pH 8 dan dianalisa secara spektrofotometri dan
dideteksi dengan elektroforesis gel agarosa. Hasil pengukuran absorbansi secara
spektrofotometri pada λ 230; 260; dan 280 nm ditampilkan pada table 2.
Menurut
Sambrook et al pada tahun 1993, molekul
DNA murni memiliki rasio A260/A280 yang berkisar pada 1,8 – 2,0. Dari rasio A260/A280, bahwa ketiga sampel DNA
tersebut masih terkontaminasi oleh protein dan asam humat sehingga kadar
DNA-nya tidak bisa ditentukan karena rasionya di bawah kisaran 1,8. Pada hasil
elektroforesis gel agarosa, pita DNA dideteksi dengan perendaman gel dalam
larutan etidium bromida encer (fluoresens) akan berpendar di bawah sinar UV 254
nm. Hasil elektroforesis sampel DNA lokasi A, B dan C memiliki DNA total yang
tidak terkontaminasi oleh RNA. Diamati dari bentuk pita yang lebar, berekor,
dan pita DNA total yang banyak mengumpul di bagian atas, dekat dengan sumur,
sedangkan kontaminasi RNA pada penelitian ini dapat diketahui melalui adanya
pendaran di bagian bawah elektroforegram.
IV.
KESIMPULAN:
Dari
hasil penelitian, DNA metagenomik berhasil diisolasi dari tanah hutan mangrove
pantai Suwung Bali di tiga lokasi, dari hasil analisis speltrofotometri
menunjukkan mengandung kontaminan asam humat dan protein.
JURNAL KIMIA 7 (1),
JANUARI 2013 : 19-24
SEMOGA BERMANFAAT :)
0 comments:
Post a Comment