Tuesday, 14 June 2016

Artikel Ilmiah_Pengaruh Cahaya dan Air pada Perkecambahan Kacang Hijau

PENGARUH AIR DAN CAHAYA MATAHARI PADA PERKEMBANAGAN PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU


Di Susun Oleh:
Febriana Arumsari
NIM 150210103031

ABSTRAK
Air dan cahaya merupakan faktor terpenting dalam mendukung perkecambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal pada perkecambahan. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah air dan cahaya. Kekurangan air mempengaruhi semua aspek pertumbuhan tanaman. Salah satu respon fisiologis tanaman terhadap kekurangan air adalah penurunan konsentrasi klorofil daun. Cahaya merupakan unsur terpenting dalam pembentukan klorofil. Pengaruh cahaya dan air dapat menghambat perkembangan perkecambahan. Kecambah merupakan tumbuhan yang masih kecil, belum muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama dalam pertumbuhan kecambah adalah air. Tanpa adanya cahaya, pertumbuhan perkecambahan tetap bisa berlangsung. Dalam kapasitas tertentu, air dapat mengahmbat pertumbuhan perkecambahan.
Kata kunci: air, cahaya, pertumbuhan.
Pendahuluan
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan, begitu pula dengan tumbuhan. Perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan berbeda-beda hal ini dikarenakan dipengaruhi dengan beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu air dan cahaya.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula.    Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Air merupakan faktor utama dalam perkecambahan, karena air sangat memepengaruhi perkembangan biji saat proses perkecambahan. Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Pengaruh cahaya pada proses perkecambahan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormon auksin dan hormon ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang.
Atas dasar penentuan latar belakang maka, dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut: Apakah banyak sedikitnya air dan cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau. Tujuan dari artikel ilmiah ini adalah, untuk mengetahui pengaruh air dan cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses penting dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. (Susilo.1991:247). Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal. Faktor eksternal dipengaruhi oleh iklim, edafik (tanah), dan biologis. Iklim mencakup cahaya, air, temperatur, panjang hari, angina dan gas. Edafik (tanah) mencakup tekstur, struktur, bahan organik, kapasitas pertukaran kation, pH, kejenuhan basa, dan ketersediaan nutrisi.  Biologis mencakup gulma, serangga, organisme penyebab penyakit nematode, macam-macam tipe herbivora, dan mikroorganisme tanah, seperti bakteri pemfiksasi Nitrogen, dan bakteri denitrifikasi, serta mikorhiza. Faktor internal (genetik) terdiri dari ketahanan terhadap ekanan iklim, tanah dan biologis, laju fotosintetik, respirasi, pembagian hasil asimilasi dan N, kandungan pigmen, pengaruh langsung gen, dan diferensiasi. (Susilo, 1991: 249). Faktor-faktor diatas bias juga menjadi penghambat pada pertumbuhan tanaman, terutaman faktor eksternal khususnya pengaruh intensitas cahaya dan juga banyak sedikitnya air. Pada proses perkecambahan, air dan cahaya dapat menjadi faktor pengahambat pada proses perkecambahan.
Kecambah merupakan tumbuhan yang masih kecil, belum muncul dari biji, dan masih hidup dari persdiaan makanan yang terdapat di dalam biji. (Tjitrosoepomo,1985:251). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air kedalam biji dan berakhirnya masa dormansi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali. (Susilo,1991:291). Akar tumbuh pertama kali karena akar merupakan bagian tumbuhan yang mempunyai fungsi untuk menyerap air dan makanan yang terlarut didalam air, mengangkut air dan zat-zat makanan pada tubuh tumbuhan, dan memperkuat berdirinya tumbuhan. Akar tanaman merupakan organ yang paling penting di dalam mengambil air bagi keseluruhan tanaman. (Heddy.1987:118). Akar merupakan bagian utama dari tubuh tumbuhan, oleh karena itu pada proses perkecambahan yang muncul pertama kali adalah akar. Intensitas cahaya juga mempengaruhi panjang pendeknya akar pada perkecambahan. Pada sampel biji yang diletakkan di tempat terang, panjang akar lebih pendek dari pada pada sampel biji yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya yang kurang. Bagian kedua yang muncul yaitu batang. Sampel biji yang diletakkan di tempat terang memilik batang yang lebih kuat dibandingkan dengan sampel biji yang diletakkan di tempat yang gelap yang memiliki bentuk batang kurang kokoh.
Pada proses perkecambahan, cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis. Jika suatu tanaman kekurangan cahaya, maka tumbuhan itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan. Kecambah kacang hijau yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat dilaksanakan dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar, tetapi pertumbuhannya lambat dibandingkan dengan kecambahkacang hijau yang berada di tempat gelap. Sedangkan kecambah kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap tanpa ada cahaya matahari memiliki warna pucat dan pertumbuhannya sangat cepat. Jadi, proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga daun kecambah kacang hijau yang berada di tempat gelap berwarna kuning pucat. Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormon auksin dan hormon ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang.
Air merupakan faktor terpenting. Air merupakan unsur pokok utama protoplasma, dan khususnya banyak terdapat dalam jaringan muda dan jaringan yang sedang tumbuh. (Tjitrosomo,1987:102-103). Fungsi air diantarnya, untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji. Fungsi lain dari air pada perkecamabahn yaitu untuk melunakkan kulit biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati. Kacang hijau yang direndam dengan air yang secukupnya, akan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan kacang hijau yang direndam dengan air yang sedikit sekali.
Proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan air, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangan. Pada tumbuhan yang tumbuh di dalam gelap batangnya tinggi dan kurus, daunnya tidak berkembang, baik batang maupun daun tidak mempunyai klorofil, berwarna kuning pucat. Pada tumbuhan yang diberi cahaya, maka laju pertumbuhannya berkurang. (Tjitrosomo,1987:165)
Pada sampel biji dengan media kapas dan air yang di letakkan di tempat yang cukup cahaya, pertumbuhannya lebih lambat daripada yang diletakkan di tempat gelap. Cahaya juga mempengaruhi bentuk fisiologi pada kecambah kacang hijau. Pada kecambah yang di letakkan di tempat gelap memiliki warna kuning pucat pada batang dan daunnya. Sedangkan pada kecambah biji kacang hijau yang di letakkan pada tempat terang memiliki warna hijau terang karena mengandung klorofil. Air pada proses perkecambahan sangat mempengaruhi pertumbuhan.
Salah satu respons fisiologis tanaman terhadap kekurangan air adalah penurunan konsentrasi klorofil daun yang dapat disebabkan oleh pembentukan klorofil dihambat, penurunan enzim rubisco, dan terhambatnya penyerapan unsur hara, terutama nitrogen dan magnesium yang berperan penting dalam sintesis klorofil. (Anonim.2012) Pada biji kacang hijau, dengan media kapas yang diberi air sedikit pertumbuhannya lambat untuk menjadi kecambah, tetapi kalau terlalu banyak air di dalam media kapas juga akan membusuk. Lamanya perendaman juga dapat menjadikan tumbuhan itu membusuk.
Penutup
A.    Kesimpulan
Pada perkecambahan biji kacang hijau, air dan cahaya mempengaruhi pertumbuhan serta fisiologi, biokimia, anatomi dan morfologi. Air, berfungsi untuk melunakkan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormon ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta bersama dengan hormon membangun pemanjangan dan pengembangan sel. Cahaya merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
Air dapat menjadi faktor penghambat perkecambahan. Kekurangan air dapat menyebabkan penurunan konsentrasi klorofil daun. Dalam perkecambahan, air juga dapat mengahmbat pertumbuhan perkecambahan. Apabila perkecambahan kadar air sangat tinggi, maka akan menjadikan kecambah tersebut membusuk.
Cahaya dalam proses perkecambahan dapat menjadi faktor pengahambat.  Pada kecambah yang kekurangan cahaya, maka akan tampak pucat dan warna kekuning-kuningan. Pertumbuhan kecambah yang di tempat gelap sangat cepat, dibandingkan kecambah yang di letakkan di tempat yang cukup cahaya.
B.     Saran
1.      Saat memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji kacang hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika kapas terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena kekurangan air.
2.      Supaya pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan perendaman biji lebih lama
3.      Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya

DAFTAR PUSTAKA
Heddy, Suwasono. 1987. Biologi Pertanian. Jakarta: CV Rajawali.
Susilo, Herawati. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakrta: Universitas Indonesia Press.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1987. Botani Umum 2. Bandung: Angkasa.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1984. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.











0 comments:

Post a Comment