PENGARUH
AIR DAN CAHAYA MATAHARI PADA PERKEMBANAGAN PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU
Di
Susun Oleh:
Febriana
Arumsari
NIM
150210103031
ABSTRAK
Air dan cahaya merupakan faktor terpenting dalam mendukung perkecambahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal pada
perkecambahan. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman adalah air dan cahaya. Kekurangan air mempengaruhi semua aspek
pertumbuhan tanaman. Salah satu respon fisiologis tanaman terhadap kekurangan
air adalah penurunan konsentrasi klorofil daun. Cahaya merupakan unsur
terpenting dalam pembentukan klorofil. Pengaruh cahaya dan air dapat menghambat
perkembangan perkecambahan. Kecambah merupakan tumbuhan yang masih kecil, belum
muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di
dalam biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama dalam pertumbuhan
kecambah adalah air. Tanpa adanya cahaya, pertumbuhan perkecambahan tetap bisa
berlangsung. Dalam kapasitas tertentu, air dapat mengahmbat pertumbuhan
perkecambahan.
Kata
kunci: air,
cahaya, pertumbuhan.
Pendahuluan
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan,
begitu pula dengan tumbuhan. Perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan berbeda-beda
hal ini dikarenakan dipengaruhi dengan beberapa faktor, yaitu faktor internal
dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu air dan cahaya.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan
komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang
terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil
perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses
perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang
menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Air merupakan faktor utama dalam perkecambahan, karena air
sangat memepengaruhi perkembangan biji saat proses perkecambahan. Perkecambahan
dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Pengaruh cahaya pada
proses perkecambahan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap.
Perkecambahan memerlukan hormon auksin dan hormon ini mudah mengalami kerusakan
pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh
lebih panjang daripada di tempat terang.
Atas dasar penentuan latar belakang
maka, dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut: Apakah banyak sedikitnya
air dan cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau. Tujuan dari
artikel ilmiah ini adalah, untuk mengetahui pengaruh air dan cahaya terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau.
Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses penting
dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. (Susilo.1991:247). Pertumbuhan
diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume. Perkembangan
adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan, tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran, tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang
tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal. Faktor eksternal dipengaruhi oleh
iklim, edafik (tanah), dan biologis. Iklim mencakup cahaya, air, temperatur,
panjang hari, angina dan gas. Edafik (tanah) mencakup tekstur, struktur, bahan
organik, kapasitas pertukaran kation, pH, kejenuhan basa, dan ketersediaan
nutrisi. Biologis mencakup gulma,
serangga, organisme penyebab penyakit nematode, macam-macam tipe herbivora, dan
mikroorganisme tanah, seperti bakteri pemfiksasi Nitrogen, dan bakteri
denitrifikasi, serta mikorhiza. Faktor internal (genetik) terdiri dari
ketahanan terhadap ekanan iklim, tanah dan biologis, laju fotosintetik,
respirasi, pembagian hasil asimilasi dan N, kandungan pigmen, pengaruh langsung
gen, dan diferensiasi. (Susilo, 1991: 249). Faktor-faktor diatas bias juga
menjadi penghambat pada pertumbuhan tanaman, terutaman faktor eksternal
khususnya pengaruh intensitas cahaya dan juga banyak sedikitnya air. Pada
proses perkecambahan, air dan cahaya dapat menjadi faktor pengahambat pada proses
perkecambahan.
Kecambah merupakan tumbuhan yang masih kecil, belum muncul
dari biji, dan masih hidup dari persdiaan makanan yang terdapat di dalam biji.
(Tjitrosoepomo,1985:251). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi
ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut
dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial
air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan
metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air kedalam biji dan
berakhirnya masa dormansi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan
batang pertama kali. (Susilo,1991:291). Akar tumbuh pertama kali karena akar
merupakan bagian tumbuhan yang mempunyai fungsi untuk menyerap air dan makanan
yang terlarut didalam air, mengangkut air dan zat-zat makanan pada tubuh
tumbuhan, dan memperkuat berdirinya tumbuhan. Akar tanaman merupakan organ yang
paling penting di dalam mengambil air bagi keseluruhan tanaman. (Heddy.1987:118).
Akar merupakan bagian utama dari tubuh tumbuhan, oleh karena itu pada proses
perkecambahan yang muncul pertama kali adalah akar. Intensitas cahaya juga
mempengaruhi panjang pendeknya akar pada perkecambahan. Pada sampel biji yang
diletakkan di tempat terang, panjang akar lebih pendek dari pada pada sampel
biji yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya yang kurang. Bagian
kedua yang muncul yaitu batang. Sampel biji yang diletakkan di tempat terang
memilik batang yang lebih kuat dibandingkan dengan sampel biji yang diletakkan
di tempat yang gelap yang memiliki bentuk batang kurang kokoh.
Pada proses perkecambahan, cahaya sangat dibutuhkan oleh
tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis. Jika suatu tanaman kekurangan
cahaya, maka tumbuhan itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu
kekuning-kuningan. Kecambah kacang hijau yang mendapatkan cahaya matahari yang
cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat
dilaksanakan dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar, tetapi
pertumbuhannya lambat dibandingkan dengan kecambahkacang hijau yang berada di
tempat gelap. Sedangkan kecambah kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap
tanpa ada cahaya matahari memiliki warna pucat dan pertumbuhannya sangat cepat.
Jadi, proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga daun kecambah
kacang hijau yang berada di tempat gelap berwarna kuning pucat. Pertumbuhan
umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormon
auksin dan hormon ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang
tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di
tempat terang.
Air merupakan faktor terpenting. Air merupakan unsur pokok
utama protoplasma, dan khususnya banyak terdapat dalam jaringan muda dan
jaringan yang sedang tumbuh. (Tjitrosomo,1987:102-103). Fungsi air diantarnya,
untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan
membantu perkecambahan biji. Fungsi lain dari air pada perkecamabahn yaitu untuk
melunakkan kulit biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat
berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati. Kacang hijau yang direndam dengan
air yang secukupnya, akan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan kacang
hijau yang direndam dengan air yang sedikit sekali.
Proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya
dan air, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Keadaan gelap berpengaruh
terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangan. Pada tumbuhan yang tumbuh
di dalam gelap batangnya tinggi dan kurus, daunnya tidak berkembang, baik
batang maupun daun tidak mempunyai klorofil, berwarna kuning pucat. Pada
tumbuhan yang diberi cahaya, maka laju pertumbuhannya berkurang.
(Tjitrosomo,1987:165)
Pada
sampel biji dengan media kapas dan air yang di letakkan di tempat yang cukup
cahaya, pertumbuhannya lebih lambat daripada yang diletakkan di tempat gelap.
Cahaya juga mempengaruhi bentuk fisiologi pada kecambah kacang hijau. Pada
kecambah yang di letakkan di tempat gelap memiliki warna kuning pucat pada
batang dan daunnya. Sedangkan pada kecambah biji kacang hijau yang di letakkan
pada tempat terang memiliki warna hijau terang karena mengandung klorofil. Air
pada proses perkecambahan sangat mempengaruhi pertumbuhan.
Salah
satu respons fisiologis tanaman terhadap kekurangan air adalah penurunan
konsentrasi klorofil daun yang dapat disebabkan oleh pembentukan klorofil
dihambat, penurunan enzim rubisco, dan terhambatnya penyerapan unsur hara,
terutama nitrogen dan magnesium yang berperan penting dalam sintesis klorofil.
(Anonim.2012) Pada biji kacang hijau, dengan media kapas yang diberi air
sedikit pertumbuhannya lambat untuk menjadi kecambah, tetapi kalau terlalu
banyak air di dalam media kapas juga akan membusuk. Lamanya perendaman juga
dapat menjadikan tumbuhan itu membusuk.
Penutup
A.
Kesimpulan
Pada perkecambahan biji kacang hijau, air dan cahaya
mempengaruhi pertumbuhan serta fisiologi, biokimia, anatomi dan morfologi. Air,
berfungsi untuk melunakkan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana
transportasi makanan terlarut, dan hormon ke daerah meristematik (titik tumbuh)
serta bersama dengan hormon membangun pemanjangan dan pengembangan sel. Cahaya
merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama
berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
Air dapat menjadi faktor penghambat perkecambahan. Kekurangan
air dapat menyebabkan penurunan konsentrasi klorofil daun. Dalam perkecambahan,
air juga dapat mengahmbat pertumbuhan perkecambahan. Apabila perkecambahan
kadar air sangat tinggi, maka akan menjadikan kecambah tersebut membusuk.
Cahaya dalam proses perkecambahan dapat menjadi faktor
pengahambat. Pada kecambah yang kekurangan
cahaya, maka akan tampak pucat dan warna kekuning-kuningan. Pertumbuhan
kecambah yang di tempat gelap sangat cepat, dibandingkan kecambah yang di
letakkan di tempat yang cukup cahaya.
B.
Saran
1.
Saat
memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu
tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah
biji kacang hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika
kapas terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena
kekurangan air.
2.
Supaya
pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan perendaman biji
lebih lama
3.
Selalu memantau pertumbuhan biji
kacang hijau setiap harinya
DAFTAR PUSTAKA
Heddy,
Suwasono. 1987. Biologi Pertanian. Jakarta:
CV Rajawali.
Susilo,
Herawati. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Jakrta: Universitas Indonesia Press.
Tjitrosomo,
Siti Sutarmi. 1987. Botani Umum 2.
Bandung: Angkasa.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1984. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
0 comments:
Post a Comment